SIMALUNGUN – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUTR) Provinsi Sumatera Utara memberikan klarifikasi mengenai tertundanya penanganan darurat jalan provinsi yang putus di Dusun Ganjang, Nagori Siporkas, Kecamatan Raya. PUTR Sumut mengaku terkendala izin lahan warga untuk pembangunan jalur alternatif sementara, padahal kondisi ini telah memaksa anak-anak sekolah dasar berjalan kaki melintasi jalur tersebut.
Jalan vital penghubung Raya- Raya Kahean itu putus total dan menyebabkan warga harus memutar jauh melalui Pematangsiantar. Kondisi terberat dialami oleh para siswa dan guru, seperti yang terekam dalam video viral pagi ini, menunjukkan perjuangan anak-anak SD menempuh perjalanan berbahaya.
”Iya, betul. Kita sudah berusaha untuk pembuatan jalan sementara, tapi yang punya lahan tidak mengizinkan kalau tidak langsung dibangun [permanen],” ujar Kepala UPTD PUTR Provinsi Sumatera Utara, Syarifuddin Lubis Senin (20/10/2025).
Pihak UPTD menjelaskan, saat ini Dinas PUTR Kabupaten Simalungun sedang berupaya menjalin komunikasi dengan pemilik lahan agar bersedia mengizinkan lahannya dipakai untuk jalan darurat sementara.
Mengenai perbaikan permanen, Kepala UPTD memastikan bahwa usulan pembangunan sudah disetujui. Namun, proyek tersebut baru akan dibangun di awal 2026, setelah melalui proses perencanaan.
”Untuk penanganan sementara tidak bisa kecuali yang punya lahan izin lahannya dipakai untuk jalan sementara,” tambahnya.
Klarifikasi ini muncul di tengah desakan keras dari masyarakat dan Ketua Fraksi DPRD Sumut, Mangapul Purba, yang menuntut Gubernur Sumut segera mengatasi bencana infrastruktur ini demi keselamatan dan kelancaran pendidikan anak-anak di Simalungun.(ArD)