JAKARTA UTARA – Insiden mengerikan terjadi di SDN Kalibaru 01, Cilincing, Jakarta Utara, pada Kamis pagi (11/12/2025). Sebuah mobil pengantar logistik program Makan Bergizi Gratis (MBG) tiba-tiba kehilangan kendali, menerobos pagar sekolah, dan menabrak puluhan siswa yang tengah mengikuti kegiatan literasi di lapangan.
Peristiwa ini menjadi salah satu kecelakaan paling serius yang melibatkan distribusi program MBG. Sebanyak 21 korban siswa dilarikan ke sejumlah rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.
Menurut kronologi yang dihimpun, kejadian berlangsung cepat sekitar pukul 06.39 WIB. Mobil yang dikemudikan pria berusia 34 tahun itu tiba-tiba melaju kencang menuju area lapangan. Benturan keras membuat pagar sekolah ambruk, dan puluhan murid yang sedang duduk membaca buku di dekatnya langsung terkapar.
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah serta Badan Gizi Nasional telah mengonfirmasi bahwa tidak ada korban meninggal dalam insiden ini, namun luka yang dialami cukup serius. Lima korban dirawat di RSUD Koja dan enam lainnya di RSUD Cilincing.
Detik-detik kacau kejadian tersebut diceritakan oleh para siswa yang selamat. Ammar, siswa kelas IV B, mengaku awalnya mengira suara keras itu adalah petasan.
“Pas saya nengok ke belakang, pagar sudah hancur, teman-teman sudah pada jatuh, dan ada darah di mana-mana,” tutur Ammar, seperti dikutip dari tvonenews.
Dalam situasi panik, Ammar berusaha mencari sepupunya dan membantu temannya yang terluka. Sementara itu, guru-guru di lokasi berusaha keras mengendalikan kondisi dengan meminta siswa lain masuk kelas untuk menghindari trauma, meskipun banyak murid yang shock dan enggan beranjak.
Informasi dari kesaksian murid mengungkap adanya kejanggalan pada pengemudi. Sopir yang bertugas pada hari itu berbeda dari sopir reguler MBG yang dikenal ramah dan akrab dengan siswa. Sopir pengganti tersebut, yang belum pernah dilihat Ammar, disebut sempat terlihat seperti hendak melarikan diri sebelum akhirnya diamankan oleh guru-guru.
Hingga kini, penyebab pasti kendaraan kehilangan kendali masih dalam tahap investigasi resmi.
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah memastikan telah memantau langsung kondisi para korban, namun menyerahkan penanganan teknis insiden kepada Badan Gizi Nasional sebagai pelaksana program MBG.
Tragedi ini menjadi peringatan penting mengenai standar keamanan distribusi program MBG di lingkungan sekolah. Investigasi lanjutan sangat diperlukan, termasuk, Evaluasi ketat terhadap kelayakan dan latar belakang pengemudi pengganti, Keamanan rute distribusi logistik di lingkungan sekolah dan Manajemen kegiatan siswa, memastikan tidak ada aktivitas di area rawan saat pengantaran logistik berlangsung.(RADARBOJONEGORO.JAWAPOS.COM)





