SIMALUNGUN – Kasus penembakan yang terjadi di Raya, Kabupaten Simalungun, memicu reaksi keras dari Himpunan Mahasiswa Pematangsiantar-Simalungun (HIMAPSI). Ketua Umum DPP HIMAPSI, Dian Purba Tambak, mengecam keras lambannya penanganan kasus yang mengakibatkan salah satu kadernya kritis.
Dian Purba Tambak menyatakan kekecewaannya lantaran hingga 3×24 jam pasca kejadian, Polres Simalungun belum juga memberikan keterangan resmi melalui konferensi pers. Ia menilai ada kesan penutupan informasi terhadap publik terkait identitas dan wajah pelaku.
“Kami meminta dengan tegas kepada Kapolres Simalungun agar segera menindak pelaku penembakan. Jangan sampai masyarakat melihat ada niat untuk merahasiakan pelaku. Ini masalah serius, sudah 3 hari tapi belum ada rilis resmi,” tegas Dian dalam keterangannya, Sabtu (27/12).
Dian mengungkapkan bahwa salah satu korban merupakan kader HIMAPSI yang saat ini tengah berjuang melawan maut. Akibat luka tembak yang diderita, korban kini dalam kondisi kritis dan telah dirujuk ke rumah sakit di Medan untuk penanganan medis lebih lanjut.
Terkait sosok pelaku, HIMAPSI mendesak Polri untuk menjunjung tinggi profesionalitas tanpa pandang bulu. Dian menekankan bahwa hukum harus tegak sekalipun jika nantinya ditemukan indikasi keterlibatan oknum di dalamnya.
“Siapa pun pelakunya, polisi harus profesional. Apalagi jika ternyata pelaku berasal dari kalangan kepolisian, jangan sampai hal ini merusak citra institusi di mata masyarakat. Penembakan ini adalah pelanggaran HAM serius. Polisi jangan main-main,” lanjutnya..
Menutup pernyataannya, Dian Purba Tambak memberikan peringatan keras bahwa HIMAPSI tidak akan tinggal diam jika kasus ini terus menggantung tanpa kejelasan.
“Jangan sampai kader-kader HIMAPSI kehilangan kesabaran dan melakukan gerakan massa untuk menuntut keadilan atas kondisi ini. Kami butuh kepastian hukum sekarang juga,” pungkasnya. (ArD)





