Jurnalisme warga.id – Lumajang | waktu yang tepat untuk bergerak meluncur menuju area jalur luncuran Awan Panas Guguran (APG) Lahar Gunung Semeru. Operasi ini dipimpin oleh relawan PMI, bersinergi dengan BSMI Bandung dan Tangerang, KRC, RPKS, Relindo dan PAPMI Care dari Perkumpulan Alumni Pelajar Mahasiswa Indonesia PAPMI Yordania. Jum’at (24/12/2021).
Giat hari ini dilakukan mulai dari pukul 6.00 s.d 10.00 WIB, mengingat perlunya waktu untuk persiapan ibadah shalat Jum’at. Sejumlah 4 relawan PAPMI Care terjun di operasi ini.
Daerah terdampak langsung yang dijadikan wilayah operasi adalah sekitaran Desa Sipaturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang yang hanya berjarak 5 km dari pusat letusan. Giat SAR yang dilakukan adalah operasi pencarian korban hilang dengan mengandalkan indra penciuman dan sejumlah alat gali manual seperti sekop dan cangkul. Tidak lupa dilengkapi dengan sejumlah APD yang dinilai cukup untuk bertugas.
Belasan relawan gabungan lintas NGO bergerak menyusuri jalur bekas sungai sejauh 3-4 km. Di sepanjang perjalanan, relawan kembali melihat titik yang diduga adanya korban tertimbun yang telah mengeluarkan aroma tidak sedap selama tiga hari lamanya. Namun setelah tiga hari digali, dihari keempat ini aroma sudah tidak terdeteksi sehingga menunggu alat berat untuk melakukan penggalian.
Kegiatan SAR dilanjutkan dengan melakukan pembukaan dan pemadatan jalur timbunan pasir agar bisa dilewati oleh kendaraan roda dua. Tidak lama melakukan pemadatan jalan, sejumlah kendaraan roda dua terjebak di jalur abu-lumpur yang amblas. Dengan sigap, sejumlah relawan berlari membantu mengeluarkan tiga motor yang terjebak tadi.
Operasi pencarian ditutup ketika visualisasi gunung sudah sulit untuk dilihat. Di sisi lain, titik target tujuan operasi sudah terjangkau sehingga kegiatan diakhiri dalam rangka persiapan turun dan bersih diri untuk menghadapi shalat Jum’at yang akan segera tiba. Seluruh relawan yang bertugas dilaporkan selamat dan tidak kurang satu hal apapun hingga kembali ke posko masing-masing.(T3)