Jurnalismewarga.id- SILOU KAHEAN | Perbaikan ruas jalan Damakitang- Silou Dunia di Kecamatan Silou Kahean Kabupaten Simalungun ramai diperbincangkan di media Sosial dengan banyaknya Debu yang dapat menimbulkan penyakit bagi masyarakat setempat.
Salah satu akun facebook milik indrawan Saragih, dalam postinganya, tidak adanya kepedulian oleh pelaksana dalam mengantisipasi banyak nya debu pada saat perbaikan yang masih dalam tahap pengerasan.
“Kepada bapak terhormat bapak pemborong jalan silau dunia sampai silandoyung tolong pak diperhatikan jalany apa tidak ada tindakan untuk menyiram jlan trsebut.berhubung cuaca masih kemarau jdi abuny luar biasa separti abu vulkanik sampe kapan kami akan menghirup abu trs sebut…sekali lagi kmi minta tolong segera ditindak lanjuti….jangan sempat timbul kemarahan masyrakat setempat…
#sorotan
#semua orang, Tulis Akunnya.(Kamis 4/5/).
Selain itu, akun media sosia Indarwan Saragih juga melampirkan poto dengan gambar seperti Kabut, diduga itu adalah Debu yang berasal dari pengerjaan proyek.
Tidak Adanya Plank Proyek
Sementara pantauan awak media di lokasi proyek, tampak sejumlah pekerja yang tengah sibuk dalam pekerjaan dengan tahap penghamparan bas dan pengerasan, namun tidak adanya tanda plank proyek ditemukan.
Di lokasi, Fetra yang mengaku sebagai konsultan saat di konfirmasi terkait berapa anggaran dan volume dan pelaksana, Dia mengatakan pengerjaan adalah hotmix dengan panjang 5 kilo meter, lebar 4 meter dan bahu jalan kanan kiri.
” Sumber dana DAK bang, anggaran tidak tau bang” ungkap Fetra kepada beberapa wartawan . Kamis(4/5) Sekitar pukul 12.00wib.
Salah satu warga, Ahmad Sobri Saragih saat menyayangkan pelaksana proyek yang tidak mendirikan plank, padahal keberadaan plank proyek semestinya ada supaya masyarakat mengertahui volume, berapa besaran anggaran yang digunakan dan siapa pelaksananya. tentu hal itu sangat diperlukan dalam rangka keterbukaan informasi publik.
“Ya. memang tidak adanya papan proyek mana lah kita tau dana nya berapa …tapi waktu bupati datang di bilang bupati 14 m?,” ungkap Sobri.
Dia Menambahkan, Sebagai masyarakat dirinya sangat berperan dalam mengawasi proyek pemerintah.
Terpisah, Silalahi yang disebut sebagai pelaksana saat dikonfirmasi tidak merespon konfirmasi wartawan.
Sementara itu, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Eko telihat alergi dengan konfirmasi wartawan, beberpa kali Eko dikonfirmasi baik melalui seluler dan chatingan whattshapp tidak pernah membalas.(ArD)