Jurnalismewarga.id – SIMALUNGUN | Untuk kenyamanan pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kabupaten Simalungun pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD), Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Sumut melaksanakan dukungan melalui program vaksinasi untuk anak usia 6 s.d 11 tahun.
Kegiatan bertahap, bertingkat, dan berlanjut program vaksinasi, untuk Senin (17/01/2022) dilaksanakan secara serentak se Kabupaten Simalungun.
Pada pelaksanaan di SDN 091445 Dolok Maradja , Kecamatan Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun dilakukan sistem penggabungan dengan 3 sekolah sekaligus.
Badan Intelijen Negara Daerah (BINDA) Sumatera Utara (Sumut) kembali ikut berperan dalam melawan penyebaran virus Covid 19. Seluruh Kabupaten dan Kota se Sumatera Utara mendapatkan serbuan vaksinasi yang dilakukan oleh BINDA Sumut, termasuk di Kabupaten Simalungun.
Untuk Kabupaten Simalungun, setelah sebelumnya dilakukan vaksinasi kepada masyarakat umum dan dewasa, kini BINDA Sumut kembali memberikan bantuan vaksinasi bagi anak usia 6 s.d 11 tahun ini disesuaikan dengan petunjuk Kepala BIN Daerah (Kabinda) Sumut, Brigjen TNI Asep Jauhari Puja Laksana, dan surat Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara nomor 443 33/DINKES/I/2022, tanggal 12 Januari 2022, hal ini diungkapkan oleh Dr.Devi Indo Sihaloho, doker intensif Puskesmas Tiga Dolok, kepada wartawan.
” Vaksinasi yang kami lakukan ini sangat baik, Sehingga imunitas anak semakin bertambah,” pungkasnya.
Raulina Purba, S.Pd Selaku Koordinator Wilayah Pendidikan Kecamatan Dolok Panribuan menyampaikan bahwa vaksinasi ini sangat kami HARAPKAN kepada anak didik kami. Kami juga berharap dengan adanya vaksinasi ini anak didik kami dapat kembali melakukan PTM (Pembelajaran Tatap Muka).
Sementara itu, Kepala Sekolah SDN 091444 – Efendi Samosir, S.Pd.K berharap agar semua anak didik tetap sehat dan tetap kuat dengan penambahan imunisasi melalui program vaksinasi.
Sementara itu, M Pandiangan, orang tua siswa menyampaikan bahwa program vaksinasi sangat baik dilakukan diseluruh daerah agar meredam kekawatiran penyebaran Covid 19 pada dunia pendidikan.(David Pasaribu)