PEMATANGSIANTAR | Seorang emak-emak Asmurlaini (65) menjadi korban hipnotis atau gendam di depan Megalend Jalan Sangnawaluh, Kecamatan Siantar Timur, Kota Pematangsiantar, Selasa (14/1/2025) jam 10.00 WIB.
Kejadian ini dialami saat korban pergi menuju ke Kantor Samsat seorang diri dengan tujuan mengambil buku hitam kendaraan miliknya menaiki angkot.
Setelah persiapan, korban pun kemudian beranjak pulang. Namun, tiba-tiba korban di datangi seorang lelaki yang tak dikenal.
“Angkot ke tanah Jawa apa ya Bu? ucap lelaki yang diketahui sebagai pelaku.
Korban tidak menggubris pelaku, tetapi pelaku terus menyakini korban dengan mengaku dirinya kesasar dan ingin dibantu.
Kata korban, saat itu pelaku utama sudah bersama rekan lainnya, yakni seorang perempuan yang saat itu sedang parkir di seberang jalan menaiki mobil Avanza warna putih.
“Bantu dulu bapak ini bu, nanti ibu bakal dikasih persen,” ucap pelaku wanita tersebut sembari mengajak korban naik ke mobil Avanza menuju Bank Sumut dekat TKP.
“Ibu duluan kan lah dulu nanti diganti bapak ini,” bilang pelaku wanita itu lagi yang totalnya ada 4 orang pelaku.
Korban lama-kelamaan terhanyut oleh omongan para pelaku sindikat tersebut, sehingga tabungan di Bank Sumut sebanyak Rp8 juta milik korban diserahkan ke pelaku.
Lanjut korban warga Jalan Pangururan, Kecamatan Siantar Barat, pelaku saat itu berjumlah sekitar kurang lebih 5 orang.
Masih dengan aksi pelaku, dimana mereka menyakini korban bahwa uang dollar itu berjumlah fantastis bila ditukarkan secara rupiah. Korban pun malah semakin yakin.
Tak sampai disitu, para pelaku merasa tidak puas. Mereka kembali menyakini dan korban akhirnya memberikan gelang emas 12 mayam yang lagi dipakai senilai Rp60 juta.
Korban lalu kembali dibawa masuk ke mobil Avanza milik pelaku pergi ke arah pusat perbelanjaan Ramayana. Disana, korban digandeng pelaku wanita untuk masuk ke dalam ruangan buah-buahan.
Bahkan korban diberikan uang Rp300 ribu untuk membeli buah, padahal uang tersebut milik korban. Tak berselang lama, korban yang saat itu sibuk memilih buah ditinggalkan para pelaku.
Pernyataan ini dibenarkan langsung oleh anak korban, Yunda (32) saat ditemui awak media, Jumat (17/1/2025) siang jam 11.00 WIB. Yunda mengaku pihaknya sudah melaporkan kejadian ini ke Polres Siantar.
“Harapan saya, karena kejadian ini sudah berulang. Bahkan pelaku belum terungkap. Saya mohon pak Kapolres Pematangsiantar AKBP Yogen Heroes Baruno serius menangani hal ini,” mohon korban.
Selain itu sambung korban, Polisi diminta agar mengecek Hasil Rekaman CCTV yang berada di Ramayana dan Bank Sumut. Sebab para pelaku katanya, sempat terekam.
Sementara kasus ini sudah masuk dalam catatan polisi sesuai dengan Surat Tanda Penerimaan Laporan Nomor : STTLP/B/20/l/2025/SPKT/POLRES PEMATANG SIANTAR/POLDA SUMATERA UTARA tanggal 14 Januari 2025 pukul 16.54 WIB. (Red)