Jurnalismewarga.id – BEKASI | Belum lama ini, seorang bayi berumur 16 bulan bernama Kenzie turut menarik perhatian netizen. Bukan tanpa alasan, bayi yang berasal dari Bekasi, Jawa Barat ini mengidap obesitas dengan berat badan mencapai 27 kilogram.
Ada beberapa fakta tentang Kenzie yang dirangkum dari berbagai sumber.
1. Lahir dengan bobot 4 kilogram
Saat lahir, Kenzie sudah memiliki bobot sekitar 4 kg. Setelah memasuki usia MPASI, berat badan Kenzie terus bertambah secara tidak wajar.
“Lahirnya kan 4 kilogram. Pas perubahannya, 6 bulan. Naik sekilo-sekilo,” ujar Ibunda Kenzie, Pitriah ditemui wartawan belum lama ini
2. Terlihat sejak usia 6 bulan
Ketika ditemui di kediamannya, Pitriah mengatakan ia telah menyadari sang anak tumbuh dengan tidak wajar ketika memasuki usia 6 bulan. Kala itu, ia melihat sang anak tumbuh semakin besar setiap ditimbang. Berat badannya pun naik secara tidak wajar.
Pitriah juga baru menyadari jika sang anak semakin besar ketika melakukan penimbangan di posyandu. Banyak orang sekitar yang khawatir Kenzie mengidap obesitas.
“Saya juga udah merasa. Ini anak makin gede. Orang juga pada ngomong ‘Tri, ntar anak lu ntar takutnya obesitas gitu’. Pada ngomong begitu,” bebernya.
3. Belum bisa berjalan dan bicara
Lebih lanjut, Pitriah mengatakan jika pertumbuhan sang anak disebut berjalan dengan sangat lamban. Di usianya ini, Kenzie belum bisa berjalan dan berbicara seperti bayi pada umumnya.
Pitriah mengaku sang anak hanya bisa menyeret badannya dan duduk. Tak hanya itu, Kenzie juga tidak merangkak.
“Ngesot. Jadi duduk, pindah ke sini gitu. Enggak merangkak. Dia gitu, pertumbuhannya beda sendiri,” papar Pitriah.
Kenzie sendiri sering dibawa ke posyandu untuk pemeriksaan rutin. Namun, sejak berat badannya terus meningkat, Pitriah tidak lagi kuat untuk menggendongnya.
Pihak kelurahan sempat membantu Kenzie dengan memberikan stroller agar ia tetap bisa dibawa ke posyandu. Namun, stroller tersebut hanya bisa disimpan di rumah karena Kenzie terlalu besar.
4. Kenzie tidak mendapatkan ASI
Pitriah mengatakan dirinya memang tidak bisa memberikan air susu ibu (ASI) sejak Kenzie lahir. Bukan tanpa alasan, Pitria mengaku tengah mengidap batu empedu yang membuat ASI-nya tidak bisa keluar.
Kenzie pun mendapatkan asupan lainnya, Bunda. Ia hanya diberikan air putih dan diberi susu setelah makan.
“(Diberi) air putih. Kalau habis makan baru minum susu,” ujarnya.
5. Diberikan asupan SKM
Saat Kenzie memasuki usia makanan pendamping ASI (MPASI), sang Ayah yang berprofesi sebagai buruh empang hanya bisa memberikannya bubur fortifikasi karena tidak mampu membeli bahan lain, Bunda. Tak hanya itu, sehari-harinya Kenzie juga mendapatkan asupan susu kental manis (SKM).
Pitriah menyadari bahwa susu kental manis tersebut tidak baik untuk anak di bawah usia 5 tahun. Namun, ia dan suami tidak memiliki pilihan lain karena kondisi ekonomi yang tidak memungkinkan.
“Sebenarnya enggak boleh memang buat anak umur segini. Habisnya waktu itu sudah nggak kerja. Anak sekolah dua, yang satu SMK yang satu TK sedang bapaknya kan gajinya begitu,” ceritanya. (int)