Jurnalisme Warga – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 mencapai 7,8 juta orang pada Agustus 2021. Dari jumlah tersebut, ada yang diberhentikan, dikurangi waktu kerjanya hingga dirumahkan sementara.
Direktur Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan Nurma Midayanti menyebutkan, meski jumlahnya masih banyak, namun sudah lebih berkurang dibandingkan dengan awal terjadinya pandemi Covid-19.
“Peningkatan kasus Covid-19 berpengaruh besar terhadap kondisi ketenagakerjaan kita. Ini tercermin dari tingkat pengangguran terbuka (TPT) yang sejatinya tren menurun tapi karena pandemi naik. Tapi Alhamdulilah di Agustus 2021 turun lagi TPT kita,” ujarnya dalam workshop media, Kamis (25/11/2021).
Dari data BPS, jumlah yang terdampak itu terdiri dari 740 ribu jiwa yang dipecat sehingga menjadi pengangguran. Sehingga jumlah pengangguran karena Covid-19 pada periode Agustus 2020-Agustus 2021 turun dari 2,56 juta orang menjadi 1,82 juta orang.
Kemudian, 6 ribu orang yang bukan angkatan kerja yang juga terdampak Covid-19. Lalu, masyarakat tidak bekerja yang terdampak Covid-19 ada sebanyak 380 ribu orang.
Sementara itu yang paling banyak terdampak pandemi Covid-19 adalah masyarakat bekerja dan dikurangi jam kerjanya tercatat sebanyak 6,62 juta orang. Namun jumlah ini sudah lebih baik dibandingkan dengan Agustus 2020 yang sebanyak 24,03 juta orang menjadi 17,41 juta orang di Agustus 2021.
Di sisi lain, Deputi Bidang Statistik Sosial BPS Ateng Hartono menjelaskan yang paling terdampak pandemi Covid-19 jika dilihat dari karateristiknya adalah generasi milenial dan Z. Di mana kedua generasi ini adalah usia kerja paling banyak.
“Ternyata yang paling terdampak Covid-19 adalah penduduk usia kerja, usia 15 tahun ke atas. Itu kelompok yang terdampak besar, Terutama generasi Z,” kata Ateng.
sumber: cnbcindonesia.com