Jurnalismewarga.id – PEMATANGSIANTAR | Dalam rangka memperingati hari hari Bhakti Pemasyarakatan ke 58 Tahun 2022, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pematangsiantar Kanwil Kemenkumham Sumut menggelar berbagai kegiatan, Kamis (21/4/2022). Pada pukul 08.00 WIB, Lapas Kelas II A Pematangsiantar yang dipimpin Plt Kalapas Taviv menggelar upacara tabur bunga di Taman Makam Pahlawan Pematangsiantar.
Plt Kalapas Taviv, mengatakan ziarah ke makam pahlawan merupakan refleksi dan bentuk penghormatan kepada para pahlawan yang telah banyak berjasa bagi bangsa dan negara. Upacara tabur bunga ini juga dilaksanakan di seluruh unit pelaksana teknis (UPT) Pemasyarakatan di seluruh Indonesia.
Lanjut Taviv, moment ini diharapkan sebagai refleksi diri untuk melaksanakan tugas sebaik-baiknya. Upacara ini juga diikuti para pejabat struktural eselon IV dan V Lapas Pematangsiantar.
Usai melaksanakan upacara tabur bunga di Makam Pahlawan Pematangsiantar, Lapas Kelas IIA Pematangsiantar menyalurkan bantuan sosial kepada korban kebakaran di Jalan Asahan KM 4, Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun. Selanjutnya, memberikan tali asih kepada anak panti asuhan dan janda di seputaran Lapas Kelas IIA Pematangsiantar.
Kemudian, menyumbangkan gerobak jualan kepada pelaku UMKM dan jaket pelampung kepada pengusaha kapal pariwisata Parapat, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Kasi Giatja Lapas Kelas IIA Pematangsiantar, Hasudungan Hutauruk, mengatakan dalam rangka hari Bhakti Pemasyarakatan Lapas Kelas IIA Pematangsiantar memberikan bantuan gerobak jualan kepada pelaku UMKM. Di mana gerobak tersebut merupakan hasil karya warga binaan pemasyarakatan (WBP).
Selain itu, Lapas Kelas IIA Pematangsiantar juga memberikan jaket pelampung kepada para pengusaha kapal pariwisata yang ada di Parapat. Jaket pelampung tersebut juga merupakan karya WBP.
“Dalam rangka mendukung destinasi wisata Danau Toba, Lapas Kelas IIA Pematangsiantar juga turut memberikan dukungan dengan membagi-bagikan jaket pelampung kepada pengusaha kapal pariwisata di seputaran Danau Toba,” ungkapnya.
Masih kata Hutauruk, selain pembuatan jaket pelampung, pihaknya juga sedang melakukan pelatihan kemandirian kepada WBP dalam hal peternakan magot dan pembuatan kursi sofa. Diharapkan kelak kalau para WBP keluar dari Lapas Kelas IIA Pematangsiantar menjadi orang yang memiliki skill dan sehingga tidak mengulangi perbuatan buruknya lagi. (rel)