Jurnalismewarga.id – MEDAN | Kodam I/BB langsung mengirimkan Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRCPB) berkekuatan 1 SSK dari Yonif 125/Si’mbisa, 2 Tim Kesehatan dr Denkes Siantar & 1SSK dari Yonif 122/TS standby On Call,ke wilayah Kabupaten Tapanuli Utara guna membantu penanganan dampak gempa 6,0 SR yang terjadi Sabtu (1/10/2022) dini hari pukul 02.28 Wib di Desa Aek Raja, Kecamatan Parmonagan, Kabupaten Tapanuli Utara.
“Sambil menunggu bantuan pasukan PRCPB tiba, Prajurit terdekat yang ada di wilayah Kodim 0210/Tapanuli Utara, Korem 023/Kawal Samudera, sudah lebih dulu dikerahkan untuk memonitor keadaan serta membantu proses pendataan dampak gempa terhadap sarana dan prasarana yang ada,” jelas Kapendam I/BB, Kolonel Inf Rico J Siagian, S.Sos, dari Medan, Sabtu (1/10/2022) pagi.
Berdasarkan info BMKG Silangit, gempa magnetik 6,0 SR ini berlokasi di 2.13 LU, dan 98.89 BT, atau 15 Km arah Barat Laut Tapanuli Utara.
Gempa dengan kedalaman 10 Km ini dirasakan di Kota Tarutung-Sumut VI MMI, Singkil-Aceh IV MMI, Tapaktuan-Aceh III MMI, dan Gunung Sitoli-Sumut III MMI.
Dampak gempa menyebabkan pemadaman aliran listrik di Kota Tarutung, satu orang meninggal dunia (akibat serangan jantung), dan sembilan warga lainnya yang mengalami luka-luka telah dirawat di RSUD Tarutung maupun sejumlah puskesmas lainnya.
“Sampai pukul 06.30 Wib tadi, telah terjadi 24 kali gempa susulan dan menyebabkan kerusakan 9 rumah, jembatan, jalan, longsor, fasilitas kesehatan, rumah ibadah, serta 19 ruko di Pasar Pahae Jahe terbakar,” urai Kolonel Rico.(PendamI/BB)