Jurnalismewarga.id – MEDAN| Sebuah video pamer mobil dinas milik orangtuanya yang diunggah di media sosial ramai diperbincangkan warganet (netizen)
Diduga postingan itu milik anak petinggi DPRD Kota Medan
Dari akun medsos Tiktok @dewan.2gd mengunggah rekaman video mobil Toyota Innova Reborn BK 222 CC warna abu-abu dipasang pin logo DPRD sembari memakai lampu strobo rotator.
Ketua DPRD Medan Hasyim SE, membantah jika mobil Toyota Innova Reborn dengan nomor BK 222 CC dinyatakan kendaraan dinas anggota DPRD Medan. Dikatakan, mobil Toyota Innova Reborn tersebut merupakan milik pribadi. Kemudian mobil itu dipakai oleh anaknya sehari-hari. “Tahun 2016 saya beli itu dan dikasih ke anaknya sendiri. Kan boleh. Itu bukan mobil dinas, salah itu beritanya,” ungkapnya, Minggu (5/3) malam.
Mengenai pemasangan plat berlogokan DPRD Medan pada mobil pribadi tersebut, lanjut Hasyim, hal itu tidak menjadi masalah sama sekali. Sebab, plat motif seperti itu banyak di pasaran.
“Yang (mobil) pakai plat logo DPRD Medan itu kan khusus keluarga, jadi gak ada masalah. Dan gak melanggar etika,” ujarmya.
Terpisah, Polda Sumatera Utara (Sumut) menegaskan mobil yang menggunakan strobo rotator tidak perbolehkan (dilarang). Demikian penegasan itu disampaikan Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi, saat dikonfirmasi, Minggu (5/3).
“Sesuai undang-undang mobil yang boleh menggunakan strobo rotator hanya mobil dinas polisi. Memang seperti itu aturannya,” katanya.
Disinggung mengenai ada mobil pribadi (sipil) yang memasang logo instansi DPRD, Hadi kembali mengungkapkan pengguna logo DPRD di mobil yang bukan sesuai peruntukannya juga tidak diperbolehkan. “Selain mobil dinas penggunaan logo apapun itu bentuknya dilarang,” ungkapnya.
Fenomena pamer kekayaan oleh anak pejabat tengah hangat disoroti berbagai kalangan, hingga Presiden Joko Widodo pun terlihat geram dan tegas meminta seluruh pejabat menghilangkan kebiasaan hidup mewah, terlebih memamerkannya di media sosial.
Presiden Jokowi berharap kepala lembaga di instansi masing-masing untuk tidak memamerkan gaya hidup hedonisme melalui media sosial (medsos).
Menurutnya, pejabat tidak pantas pamer kekayaan atau gaya hidup kepada masyarakat. “Diminta para pimpinan instansi harus mendisiplinkan jangan pamer kekayaan,” tegasnya, baru-baru ini.(**)