Jurnalismewarga.id – SILOU KAHEAN | Kasus ambruknya bak mandi bangunan ADD Nagori Dolok Saribu, Kecamatan Silau Kahean, Kabupaten Simalungun pada tahun 2017 dan menewaskan 2 orang warga sampai saat ini tidak ada penetapan tersangka dari Polres Simalungun hingga saat ini (2024).
Kasus yang sudah bergulir selama 7 tahun tersebut dengan korban meninggal dunia atas nama Roma Hutauruk (39) dan Nurhaini Saragih (38). Pada awalnya ditangani oleh Polsek Silau Kahean dan kini telah dilimpahkan kepada Polres Simalungun.
“Kasus yang menewaskan atas nama Roma Hutauruk (39) dan Nurhaini Saragih (38), akibat bak penampungan yang baru saja dibangun dan pecah tersebut, awalnya ditangani oleh Polsek Silau Kahean dan saat ini sudah dilimpahkan ke Polres Simalungun,” ungkap AKP Ghulam Yanuar Lutfi STK SIK MH, Kasat Reskrim Polres Simalungun, kepada wartawan, Kamis (9/5/2024).
Selanjutnya Kasat Reskrim menjelaskan bahwa kasus yang sudah berjalan selama 7 tahun tersebut masih dalam rangkaian pemeriksaan,” kejadian jebolnya bak mandi yang menewaskan Roma Hutauruk (39) dan Nurhaini Saragih (38) saat ini masih dilakukan rangkaian pemeriksaan.”
Diwaktu terpisah, Muliamin Damanik yang merupakan suami dari korban atas nama Nurhaini Saragih, kepada wartawan menyampaikan Kapolres simalungun agar serius dalam penangaanan kasus jebolnya bak mandi yang menewaskan istrinya Nurhaini Saragih dan yang bertanggung jawab dalam kejaidan ini dapat terungkap.
” Dibutuhkan profesionalisme dari aparatur kepolisian untuk mengungkap kasus ini di Kabupaten Simalungun. Kasus ini sudah berjalan selama 7 tahun dan masih dalam tahap pemeriksaan hingga saat ini. Meminta agar Polres Simalungun lebih profesional dalam menangani kasus yang menyebabkan menghilangkan nyawa orang lain,” ucap dirinya.
Sementara, pangulu dolok saribu bangun Jon neri saragih saat dikonfirmasi mengatakan kehadiran dirinya dalam pemeriksaan hanya sebagai saksi dalam kasus bak pecah tahun 2017.
“Masalah bak napocah THN 2017 ai( masalah bak yang pecah tahun 2017) saya dipanggil sebagai saksi,” kata pangulu.
Sementara itu diketahui, Rabu 20 Desember 2017 sekira pukul 14.00 WIB, Pangulu Nagori (Kepala Desa) Dolok Saribu Bangun, Jonneri Saragih bersama perangkat desa datang ke Dusun Partimalayu untuk menguji coba mengalirkan air dari umbul ke bak penahan air proyek pembangunan saluran air minum dana desa tahun 2017. Mereka pun memasang kran air di dekat bak penahan air tersebut.
Sekira pukul 16.00 WIB, aliran air dari umbul yang dialirkan lewat pipa pun sampai ke bak penahan air dan disambut gembira warga setempat dengan langsung memanfaatkan air untuk keperluan mandi dan cuci. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa bergembira memanfaatkan air yang mengalir dari kran dan tumpahan air dari bak penahan yang bagian atasnya masih terbuka.
Kegembiraan warga ini wajar, karena sebelumnya untuk urusan cuci mandi dan air minum, mereka menggunakan mata air yang agak jauh dari perkampungan. Suasana ceria ini berlangsung hingga pukul 18.00 WIB, dan Pangulu serta perangkat nya pun meninggalkan lokasi.
Sekira pukul 18.30 WIB, keceriaan warga pun berubah menjadi isak tangis. Kedatangan ‘air kehidupan’ yang sudah lama dinantikan berubah menjadi ‘lautan’ air mata, seiring dengan melayangnya nyawa warga setempat, Roma Hutauruk dan Nurhaini Saragih.
Beberapa warga yang berada di warung milik Muliansen Damanik yang posisinya dekat dengan bak penahan air sontak terkejut dan berhamburan melihat kejadian pecahnya bak penahan air tersebut.(ArD)