Jurnalismewarga.id – PEMATANGSIANTAR | Sebagai bentuk perhatian dan kecintaan mahasiswa untuk Kota Pematangsiantar, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Pematangsiantar Santo Fransiskus dari Assisi lakukan diskusi publik dengan mengangkat topik “Pemimpin Baru: Tantangan dan Peluang Dalam membangun Kota Pematangsiantar”, yang dilaksanakan pada Kamis, 3 Maret 2022 bertempat di Gedung Pemuda, Kota Pematangsiantar.
Diskusi tersebut dilakukan dalam rangka pembukaan Masa Bimbingan (MABIM) PMKRI Cabang Pematangsiantar Santo Fransiskus dari Assisi Tahun 2022.
Diskusi tersebut dibuka langsung oleh Staf Ahli Wali Kota Pematangsiantar, yakni Ibu Dra. Heppy Oikumenis Daely yang menjadi keynote speaker dalam pembukaan dan menghadirkan empat (4) narasumber hebat, yaitu Bapak Timbul Lingga, S.H selaku Ketua DPRD Pematangsiantar, Alboin Samosir selaku Presidium Gerakan Kemasyarakatan (PGK) Pengurus Pusat PMKRI, Hendra Simanjuntak, M.Pd selaku Ketua GAMKI Pematangsiantar, dan Ibu Rektor USI yang diwakilkan oleh Bapak Parlin Sipayung, M.H yang juga merupakan dosen di Universitas Simalungun, dan dimoderatori oleh Saudara Toni Simanjorang selaku Presidium Pengembangan Organisasi (PPO) PMKRI Cabang Pematangsiantar.
Dalam sambutan awal, Ibu Heppy, selaku staf ahli Wali Kota Pematangsiantar menyampaikan, “ada beberapa poin yang menjadi fokus utama di kepemimpinan Ibu dr. Susanti Dewayani, S.pA yaitu soal pendidikan dan kesehatan. Dikarenakan kami selaku bagian dari pemerintah sangat mengharapkan ide-ide atau gagasan dari organisasi mahasiswa, yakni dari PMKRI Cabang Pematangsiantar,” ungkapnya.
Hal demikian juga ditambahkan oleh Bapak Timbul Lingga selaku Ketua DPRD Pematangsiantar menyampaikan, “secara tugas, DPRD berfungsi sebagai pembuat aturan, anggaran, dan fungsi pengawasan. Kita sangat terbuka untuk berkolaborasi dengan eksekutif yang dalam hal ini pemerintah Kota Pematangsiantar. Kita mengharapkan Ibu Plt. Wali Kota dapat memberikan warna baru. Yang terpenting kita mempunyai komitmen yang sama dalam membangun Kota Pematangsiantar,” tegasnya.
Sedangkan Alboin Samosir, selaku PGK PP PMKRI Periode 2020-2022 menyampaikan, “perlu dilakukan transparansi dalam hal pembuatan peraturan daerah dalam membangun Kota Pematangsiantar, kebanyakan peraturan yang dibuat sangat minim partisipasi publik, karena hal ini dapat memberikan dampak buruk bagi masyarakat, ungkap Alboin Samosir yang juga mahasiswa di fisipol pasca sarjana Universitas Indonesia.
Sementara Hendra Simanjuntak, selaku Ketua GAMKI Pematangsiantar menyebutkan, “kalau bicara Kota Pematangsiantar, kita bisa ibaratkan seperti Kota Yogyakarta. Dimana suasana kotanya sudah hampir mirip dengan kota Yogyakarta. Ini harus dimanfaatkan pemerintah kita, kota Siantar inikan sebagai persinggahan, jadi kita harus manfaatkan peluang itu,” ungkapnya.
Hal demikian juga ditambahkan Bapak Parlin Sipayung selaku mewakili Rektor USI menyampaikan, “saya apresiasi PMKRI yang langsung merespon kepemimpinan baru di Kota Pematangsiantar, kita sebagai mahasiswa harus berpikir cepat, dan harus bisa menjadi orang yang memotivasi mahasiswa-mahasiswi lainnya.
Sementara itu, Edis Galingging selaku Ketua Presidium PMKRI Cabang Pematangsiantar Santo Fransiskus dari Assisi Periode 2021-2022 menegaskan dalam sambutan awalnya, “kami dari anak muda sudah sangat merindukan wadah atau tempat anak-anak muda untuk mengembangkan bakatnya, yaitu Gedung Olahraga.
“Kita sebagai orang yang berstatus mahasiswa berpikir, sudah saat ini di kepemimpinan yang baru saat ini, yaitu di era Ibu dr. Susanti Dewayani, S.pA memikirkan bagaimana cara mewujudkan hadirnya Universitas Negeri di Kota Pematangsiantar, selain memajukan dunia pendidikan juga akan berdampak dalam memajukan perekonomian masyarakat,” tutup Ketua PMKRI, Edis Galingging.(IPDA*)