Jurnalismewarga.id – SIMALUNGUN | Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga diwakili Sekdakab Esron Sinaga mengatakan stunting tidak hanya mengenai pertubuhan anak yang terhambat, namun berkaitan dengan juga perkembangan otak yang tida maksimal. Masalah stunting pada anak dimasa depan akan menyebabkan angkatan kerja yang tidak konfetitif.
Hal itu disampaikan Sekdakab saat membacakan sambutan tertulis Bupati dalam pelaksanaan Apel Siaga Tim Pendampingan Keluarga (TPK) Nusantara bergerak Kabupaten Simalungun dihalaman kantor Bupati Simalungun, Pamatang Raya, Sumut, Kamis 12/5/2022.
Disampaikan, masalah stunting menjadi salah satu persoalan yang harus diselesaikan demi mencapai SDM yang berkualitas, dinamis, trampil serta menguasai ilmu pengetahuan teknologi. Masalah stunting ini menjadi angenda pembangunan nasional.
Salah satu issu dalam mempercepat penurunan stunting di Indonesia adalah peningkatan konvergensi, spesifikasi dan sensitive di berbagai lever pemerintahan hingga pemerintahan desa. Oleh sebab itu, melalui apel siaga ini diharapkan sebagai komitmen seluruh pihak untuk bersama-sama menanggulangi persoalan stunting serta merealisasikan program yang dirancang dengan baik.
Sebagai salah satu pembaruan strategis percepatan penurunan stunting adalah pendekatan keluarga melalui pendampingan keluarga beresiko stunting untuk mencapai target sasaran, seperti calon pengantin (CATIN), pasangan usia subur (PUS), ibu hami da ibu menyusui samapi pasca salin dan anak 0-59 bulan.
Bupati menyakini, dengan komitmen yang kuat dan bekerjasama dari semua sektor maka target prevelensi sebesar 14% di tahun 2024 dapat kita capai, sehingga tumbuhlah generasi emas dari Kabupaten Simalungun sebagai cikal bakal pemimpin masa depan baik tingkat daerah maupun nasional.
Sementara itu, Ketua TP PKK Simalungun Ny Ratnawati Radiapoh Hasiholan Sinaga dalam sambutannya menyampaikan meskipun ada TPK akan tapi mari bersama-sama dengan pemerintah untuk mengatasi stunting di Simalungun
“Ini semua tergantung dari kepedulian kita terhadap anak-anak, mari kita berikan makanan yang bergizi kepada mereka, dan perhatikan pertumbuhan serta perkembangan anak kita, terutama bagi ibu ibu muda berikan perhatian penuh terhadap anak kita,”kata Ratnawati.
Untuk ibu hamil, Ratnawati meminta agar menjaga kesehatan dengan makanan yang bergizi untuk menghindari resiko terhadap anak.
Selaku ketua TP PKK dan dan Bunda PAUD, Ratnawati mengajak seluruh ibu ibu untuk bersama-sama mengatasi stunting di Simalungun, demi mempercepat pertumbuhan dan perkembangan anak.
Dikesempatan itu, Plt Kadis Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Gimrood Sinaga melaporkan bahwa jumlah TPK di Kabupaten Simalungun sebanyak 2088 orang yang tergabung dalam 696 tim. Diharapkan dengan apel siaga ini, stunting di Kabupaten Simalungun dapat ditekan sesuai dengan target nasional dalam Perpres 72 Tahun 2021 menjadi 14% di tahun 2024.
Sebelumnya Bupati Simalungun diwakili Sekda Esron Sinaga bersama Ketua DPRD diwakili Binton Tindaon, mewakili Dandim 0207/Sml Kapten Inf Leo Sianturi, Kapolres diwakili AKP Alwan, Staf Ahli Bupati bidang Perekonomian dan Pembangunan Debora DPI Hutasoit, Asisten Administrasi Umum Akmal H Siregar dan sejumlah pimpinan OPD dilingkungan Pemkab Simalungun, Ketua TP PKK Ny Ratnawati Radiapoh Hasiholan Sinaga, Ketua DWP Bernadettha Esron Sinaga dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) mengikuti apel siaga Tim Pendampingan Keluarga (TPK) Nusantara Bergerak Nasional secara virtual di Balei Harungguan Djabanten Damanik kantor Bupati Simalungun
Dalam mengikui apel siaga tersebut juga dilaksanakan pengucapan Ikrar oleh TPK yang terdiri dari Tenaga Kesehatan, kader KB dan kader PKK yang dilanjutkan peninjauan pelayanan KB, imunisasi balita, vaksinasi ibu hamil, pengukuran berat badan anak, pelayanan ibu hamil dan aplikasi Elsimil (Elektrik Siap Nikah dan Hamil) pemeriksanaan kesehatan bagi calon pengantin.(*)