Jurnalismewarga.id – SIMALUNGUN | Pendeta Jaulung Wismar Saragih Sumbayak yang lahir pada tahun 1888 di Sinondang Utara, kira-kira 3 km dari Pematang Raya, dan meninggal dunia pada 7 Maret 1968.
Pendeta J.wismar Saragih adalah Pendeta pertama dari suku asli Simalungun, dan seorang Budayawan yang gigih memperjuangkan kemajuan suku Simalungun. Sebagian karyanya adalah menerjemahan Alkitab dalam Bahasa Simalungun yang membuatnya menjadi orang Indonesia pertama yang menterjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Nusantara dalam hal ini Simalungun.
Sebelum Peletakan batu pertama, Acara dimulai dengan kebaktian yang dibawakan Pdt Maijon Saragih Sumbayak, dan selanjutnya dilakukan peletakan batu pertama yang diwakili dari perwakilan undangan yang hadir.
Ketua panitia, Pdt.Dian Putra Sumbayak, dalam sambutanya, Mengatakan bahwa sesuatu yang luar biasa dan sejarah baru jika nantinya pembangunan monumen ini selesai dengan sukses, dan kami sangat berterima kasih kepada pihak yayasan Pdt.J.wismar Saragih yang telah memberikan mandat kepada kami sebagai panitia pembangunan monumen ini.
“kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan terhadap kegiatan ini, kami juga siap menerima saran dan masukan yang membangun dari semua pihak demi berlangsungnya pembagunan monumen Pdt,J.wismar Saragih yang kita sebut sebagai pelopor Kebangunan Simalungun”ujarnya.
Bupati Simalungun, Radiapoh Hasiholan Sinaga terlihat hadir dalam peletakan batu pertama pembangunan monumen Pdt Jaulung Wismar Saragih tersebut, Senin(24/1/2022).
Bupati Simalungun, dalam sambutannya, mengatakan bahwa Pendeta J Wismar Saragih, adalah tokoh dan pahlawan Simalungun, bukan hanya dalam bidang keagaaman khususnya di GKPS, tapi tokoh Simalungun yang dulunya eksis memperjuangkan nilai nilai Budaya Simalungun.
“Jadi sepantasnya, seluruh elemen masyarakat Simalungun termasuk pemerintah memberi dukungan dalam pembangunan monumen Pdt J Wismar Saragih,” ujar Bupati.
Bupati Simalungun menambahkan, dukungan itu adalah sebagai bukti kita generasi saat ini tidak melupakan sejarah perjuangan Pdt J Wismar Saragih. “dengan berdirinya monumen ini, Raya sebagai Ibukota Kabupaten Simalungun bisa menjadi kota iman yang senantiasa diberkati Tuhan,” pungkas bupati.
Peletakan batu pertama tersebut, terlihat Hadir, Bupati Simalungun, Radiapoh Hasiholan Sinaga, Camat Raya, Septiaman Purba, Pdt.Maijon Saragih Sumbayak ,Penasehat yayasan Pdt.J.wismar Saragih, Pdt.Jaharianson Saragih, S.Th,M.Sc, ketua panitia Pembangunan Pdt.Dian Putra Sumbayak,M.Th, Pihak tondong, dr.Sarmedi purba,Tokoh Masyarakat, Ketua Ikeis (Ikatan Keluarga Islam Simalungun) Drs.Lisman Saragih, dan perwakilan cucu dari Pdt.J.Wismar Saragih, Dr.Jamartin Sihite.(Red)