Jurnalismewarga.id – SILOU KAHEAN| Keluarga Bripka Arfan Saragih menduga almarhum adalah korban pembunuhan yang ditumbalkan untuk menutupi kasus penggelapan pajak di Samsat Samosir.
Tasman Sipayung, kerabat Bripka Arfan Saragih, Kamis (16/3) mengatakan kecurigaan keluarga bukannya tanpa alasan. Sebelum ditemukan meninggal dunia, Bripka Arfan pernah mengatakan kepada istrinya, kalau dia sudah capek ditekan tekan mengenai kasus pajak itu. Dan mengatakan akan membongkar sindikat penggelapan pajak di Samsat Samosir.
Mendengar pengakuan itu, istri Bripka Arfan Saragih, Jeni Simorangkir sempat meminta suaminya mengurungkan niat tersebut. Jeni khawatir suaminya akan celaka. Sebab, yang akan dihadapi adalah mereka yang punya kekuasaan.
Tasman mengatakan, yang membuat keluarga tidak yakin korban bunuh diri lantaran yang bersangkutan sudah melunasi sebagian uang yang telah digelapkan. ” Rp 650 juta uang yang sudah dikembalikan Bripka Arfan Saragih. Jika dihitung-hitung, sisa uang yang harus dikembalikan tinggal Rp 80 juta lagi” jelas Tasman yang saat memberikan keterangan didampingi Fince Saragih dan Binnerta Purba ayah dan ibu Bripka Arfan Saragih.
“Kami keluarga sudah bayar, bahkan rumah Arfan itu yang ada di Samosir sudah dijual untuk bayar kerugian. Kami keluarga juga gotong royong membantu. Tapi kami lihat dengan meninggalnya Arfan, semua masalah mau dilimpahkan hanya kepadanyail” kata Tasman.
Keluarga menduga dengan meninggalnya Bripka Arfan Saragih, ada pihak tertentu yang ingin melimpahkan semua kesalahan ini pada almarhum. Karena kasus ini akan sulit terungkap sebab hanya Bripka Arfan Saragih yang mengetahui siapa-siapa pihak yang terlibat dalam menilap keuangan negara tersebut.
“Kalau mau bunuh diri, kenapa setelah Rp 650 juta dibayarkan. Kenapa sebelum dibayarkan,” kata Tasman.
Senada, Fince Saragih, ayah dari Bripka Arfan Saragih tak yakin anaknya bunuh diri. Dia justru curiga karena banyak terdapat keanehan pada tubuh sang anak.
“Waktu itu jenazahnya datang, aku heran karena badannya kok buram. Wajahnya hitam sebelah, tanganya hitam, kakinya juga. Instingku ini bukan bunuh diri, melainkan dibunuh, tapi siapa orangnya, kami tidak tahu,” kata Fince Saragih
Fince mengatakan wajah Arfan mengalami luka seperti tersiram air panas. Selain itu kuping mengeluarkan darah dan kepala belakang ada luka seperti dipukul benda tumpul.
Sebelumnya pihak keluarga alrmarhum Bripka Arfan Saragih, kecewa pasca pihak kepolisian memaparkan hasil otopsi penyebab kematian anggota Polres Samosir itu, dengan kesimpulan bunuh diri
Hal tersebut disampaikan dalam gelar Konferensi Pers yang dihadiri Kapolres Samosir, AKBP Yogie Hardiman dan jajaran serta ahli forensik dari Polda Sumatera Utara, di Mapolres Samosir, Jalan Danau Toba, Pangururan, Provinsi Sumatera Utara, Selasa (14/03).
Bripka Arfan Saragih juga diduga turut serta dalam penggelapan pajak dengan total kerugian 2,5 M.(*)